Cinta Bersemi di Kos Baru Part II

Cinta Bersemi di Kos Baru Part II

KILAUDEWASA – “Ehhh… dek Toni sudah pulang yaaa… sama siapa ini, eleuh… cantik pisan….” Tanya Ibu Kos pada Toni dan Neta yang baru saja datang. Neta pun sedikit tersipu malu mendengar perkataan Ibu Kos tadi.

“Iya bu, eh ini sama temen aku, dia mau bantuin beres beres kamar sekalian mau ngerjain tugas… boleh kan bu?” Jawab Toni menjelaskan kedatangan Neta di kosannya.

“Oh ya boleeh dong, kan jadi ada yang ngebantuin kamu dek… ngomong ngomong namanya siapa atuh?” Ibu Kos bertanya dengan senyum yang manis.

“Oh iyaaa bu, ini namanya Neta… Neta, ini Ibu Kos aku beliau namanya Bu Ayu..” Toni mencoba saling memperkenalkan mereka berdua dengan sopan.

“Iyaa bu, saya Neta temannya Toni..” Neta kemudian menyalami Ibu Kos dengan senyum yang tak kalah manisnya.

“Halooo… eh btw, kalian ini temenan apa pacaran? Hayooo…” Ibu Kos tersenyum memandangi mereka berdua.

“Ahhhh… Ibu ini apa sih… malah ngeledikin, kita tu temenan ya bu…”

“Temenan apa temenan… hohoho??”

“Ah Ibu ini… udah ah bu, kami masuk dulu ya…” Jawab Toni sekenanya menanggapi Ibu Kos tadi.

Ibu Kos pun langsung berkelakar melihat mereka berdua salah tingkah. Kemudian mereka berdua langsung bergegas menuju kamar Toni yang letaknya dibelakang, bersebelahan dengan 3 buah kamar para disbreak itu. Toni mempersilahkan Neta masuk kedalam kamarnya, sembari meminta maaf karena keadaan kamarnya yang sangat berantakan. Terlihat hanya kasur saja yang tertata rapi ditempatnya, buku buku, pakaian, dan tumpukan kardus masih berserakan dilantai. Neta kemudian masuk dan terkejut melihat keadaan kamar Toni.

“Ya ampuuuun, perasaan kamarmu jauh dari laut deh Ton, kenapa kok kayak habis disapu ombak gini….” Neta terheran heran melihat keadaan kamar Toni yang masih belum tertata dan seperti kapal pecah itu.

“Yeee, namanya juga baru pindahan Net… makanya hari ini misi kita tu menata kapal yang hancur ini biar bisa berlabuh kembali, hohoho…” dengan suara sok berat, Toni menirukan gaya bicara seorang bajak laut dengan menaruh kedua tangannya dipinggang.

Neta pun tertawa, ia langsung menuju ke tumpukan kardus dilantai, ia memeriksanya dan menemukan puluhan buku diktat pelajaran dan LKS kelas XII milik Toni. lalu menatanya di meja belajar dan merapikan seluruh alat tulis yang tadinya berserakan dilantai. Disisi lain, Toni meminta izin ke Neta untuk ganti baju kekamar mandi. Didalam kamar suhunya cukup panas, aktivitas Neta membereskan buku buku Toni membuatnya kegerahan, karena Neta tidak membawa baju ganti jadi ia hanya melepas baju seragam Osisnya dan kini ia hanya memakai dalaman berupa takntop tipis warna putih, nampak dua utas tali BH yang menempel dipunggungnya. Rambut panjangnya yang lurus ia ikat keatas, keringatnya yang menetes membuatnya tampak begitu seksi. Neta sangat detail sekali dalam membereskan kamar Toni, ia mengambil sapu dan menyapu lantainya.

Setelah beberapa saat Toni masuk kedalam kamar dan menyaksikan penampilan Neta yang sedang menyapu lantai. Ia sejenak berpikir, tanpa ia sadari sebelumnya ternyata Neta sangat manis, kulitnya putih bersih buah dadanya tidak terlalu besar namun tampak kencang dan proporsional, apalagi dengan penampilan minimalis seperti itu membuatnya terlihat lebih seksi.

“Wuihh… kok udah beres gini Net? Jadi ga enak gue sama elo… hehehe” Kata Toni pada Neta yang sedang menyapu kolong lemari pakaian. Seketika Neta membalikan badannya kearah Toni yang baru masuk kamar.

“Ehhh… belum seberapa kok Ton, baru meja belajar lo aja yang gue rapiin, itu pakaian sama lain lain dikardus satunya belum diapa apain…” Kata Neta sambil menunjuk kearah pakaian Toni yang berada diatas ranjang kasur dan sebuah kardus berisi jam dinding, senter, dan berbagai barang lain yang Toni bawa dari rumah.

“Ohhh kalo ini mah gue aja yang beresin Net… lo tinggal nyapu aja ya, terus tar lo santai deh… oke?” Neta mengangguk ngangguk saja mendengar perkataan Toni.

Toni langsung menuju keranjang tempat tidurnya, ia mulai melipat lipat pakaiannya sambil duduk. Ditengah tengah melipat pakaian, poosisi Neta tepat membelakangi Toni, ia terlihat sedang membersihkan kotoran yang susah disapu dikolong lemari pakaian. Neta menyapu dengan posisi berdiri menungging, kepalanya ia arahkan kebawah melihat setiap jengkal kotoran dikolong lemari. Karena kotoran yang susah untuk dibersihkan, membuat Neta sedikit kesal dan ia mencoba meraih raih kotoran itu dengan sapunya, sehingga tak ia sadari membuat bokongnya jadi bergoyang goyang kekanan dan kekiri. Hal tersebut seketika membuat mata Toni terbelalak, ia berhenti melipat baju dan tak mau menyia-nyiakan momen indah ini. Bokong Neta terus bergoyang ke kanan dan ke kiri, bokong sekel itu terbungkus oleh rok abu abu panjang dan samar samar terlihat jiplakan celana dalam Neta dari luar. Toni terus menelan ludah, tak ia sangka sekarang dirinya menjadi begitu konak. Penis didalam celana pendeknya menjadi mengeras melihat Neta yang seperti menari erotis itu.

Waktu menunjukkan pukul 16.00 WIB, kondisi kamar Toni sudah beres dan rapi. Meja belajar sudah tertata, pakaian sudah masuk lemari, jam dinding dan peralatan lain sudah berada ditempatnya begitu juga dengan lantai kamar sudah bersih disapu Neta. Mereka berdua tampak sedikit kelelahan namun senang karena kamar Toni sudah tertata rapi. Karena aktivitas yang cukup melelahkan, merekapun menjadi begitu kehausan, maka Toni memutuskan untuk keluar sebentar membeli minum dan camilan disalah satu minimarket dekat Kos.

“Net… gue beliin minum dulu ya, lo tunggu bentar disini…” Kata Toni pada Neta yang sedang duduk dikursi meja belajar dan asyik memainkan Blackberry nya itu.

“Oke Toniii… eh, ini aku boleh mainin laptopmu ga? Iseng2 aja sih…” Pinta Neta sembari menunjuk laptop yang ada di meja belajar Toni.

“Oh boleh dong… santai aja Net bebas kok…” Jawab Toni yang kemudian langsung ngeloyor menuju minimarket.

Gambar Story PIN

Neta menghidupkan laptop Toni, ia memeriksa apakah ada game bagus yang dibisa dimainkan. Namun sejenak Neta terlihat penasaran dengan salah satu folder yang ada didesktop, folder itu berjudul “Video Motivasi”. Ia kemudian membuka folder tersebut, dan tak ia sangka sangka folder itu ternyata berisi ratusan Video Porno dengan judul yang beragam. Sontak Neta terkejut dengan penemuannya itu, ia sempat mencoba menghalau pikirannya untuk menonton video itu, namun apa daya rasa penasaran tingkat tingginya membuat ia menutup pintu kamar dan langsung me-double klik salah satu file video berjudul “Japan Amateur Get Cum on Her Pussy”.

Tampak seorang wanita jepang sedang berduaan dengan seorang laki laki didalam kamar. Mereka berbincang bincang dan kemudian lanjut berciuman satu sama lain, tangan laki laki tersebut bergerilya didaerah dada wanita itu dan ia meremas remasnya dari luar baju. Tampak wanita itu mendesah desah keenakan, tak lama baju wanita itu disingkapkan ketas dan ternyata ia tak memakai BH, payudaranya yang besar mencuat dari dalam baju diikiuti oleh puting mancung yang mengeras. Laki laki tersebut langsung meremas remas dan menghisapi toket tersebut, hal ini membuat libido Neta naik drastis, ia terus menelan ludah melihat adegan porno terebut.

Tak lama kemudian Neta meremas remas gundukan payudaranya dari luar tanktop. Ia remas dari kanan kekiri seirama dengan permainan dalam video porno yang ia tonton. Kemudian ia mencoba menggerayangi payudaranya sendiri dari dalam tanktop, ia menyelipkan jarinya kedalam BH dan memilin milin putingnya yang sedari tadi mengeras . Adegan dalam video porno semakin panas, laki laki itu menjilati vagina si wanita, dan menggigiti klitorisnya sehingga membuat wanita itu tampak menikmati. Neta tak mau kalah, ia langsung menggerakkan tangannya masuk kedalam rok, setelah ia singkap rok panjang tersebut kini jari jari Neta sudah leluasa menggosok gosok memeknya dari luar celana dalam, dan terasa celana dalamnya sudah cukup basah. 5 menit berlalu, nafas Neta semakin tersengal sengal birahinya pun semakin meninggi.

Tengah keenakan menggosok memeknya, tanpa Neta sadari Toni sudah berada dibelakangnya. Toni sudah datang, Toni terdiam melihat aksi temannya itu, libidonya yang sempat turun ketika keluar membeli minuman tadi kini menjadi naik 3 kali lipat. Karena letak meja belajar tersebut berada di samping ranjang, Toni langsung menuju ranjangnya tanpa maksud mengagetkan Neta. Ternyata Neta sedari tadi lupa mengunci pintu, pintu tersebut hanya mengenap sedikit sehingga ketika Toni masuk sama sekali tidak terdengar suara pintu terbuka.

Melihat Toni duduk diranjang sebelahnya itu Neta sontak terkejut bukan kepalang, ia lalu menghentikan aktivitasnya dan segera membenahi roknya yang tersingkap keatas tadi. Mukanya memerah ia tak tahu harus berkata apalagi pada Toni yang duduk disebelahnya menatapi wajahnya itu. Dalam keheningan yang sesaat, Toni mulai membuka percakapan diantara mereka berdua.

“Ini Net, gue beliin Cola dingin… diminum yuk… ” Toni terlihat tenang.

Ia membukakan tutup botol Coca Cola dan memberikannya pada Neta. Sembari tertunduk Neta menerima botol yang diberikan Toni, ia merasa malu semalu malunya pada Toni dan ia hanya bisa terdiam menunduk tanpa berani menatap wajah Toni. Neta selama ini dikenal sebagai cewek baik baik, ia memang pernah sesekali digrepe seorang laki laki namun itu juga hanya oleh mantan pacarnya waktu kelas XI lalu, dan itupun Neta tidak mau keterusan sehingga ia memutuskan untuk putus dengan pacarnya tersebut.

Neta meminum botol cola dingin itu perlahan. Melihat Neta sedang menenggak minumannya, Toni justru berjalan menuju kepintu kamar dan menguncinya dari dalam, dan kembali lagi duduk diranjang.

“Sudah Neta… ga usah malu sama aku, tenang aja, sini duduk samping aku…” Kata Toni pada Neta sembari menepuk nepukan tangannya kekasur. Kemudian Neta dengan masih tertunduk mengiyai permintaan Toni tadi.

“Maaf ya Ton, gue udah lancang dikamar lo.. tadi gue ga senga….” Tanpa menyelesaikan ucapannya, mulut Neta sudah di stop oleh jari telunjuk Toni agar berhenti bicara.

“Sssst… Neta… kamu itu kalo dilihat dari dekat gini cantik yaaa… begitu beruntungnya cowok yang bisa macarin kamu…” Kata Toni dengan nada berwibawa dan senyum yang mengembang.

Entah penjelasan apa yang dapat mewakili, tiba tiba saja Neta merasa dibuat melayang oleh ucapan Toni. Memang Neta selama ini mengagumi Toni, dan seketika itupun ia merasa perasaannya kepada Toni seolah telah berubah menjadi lebih besar.

Toni menarik telunjuknya yang menempel di bibir Neta, ia kemudian membelai rambut Neta dengan lembut, Neta yang tertunduk kini berganti menatap wajah Toni, matanya berkaca kaca ia terharu melihat sikap lembut Toni kepadanya.

Toni lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Neta, ia ciumi pipinya yang merona, kemudian sekejap Neta menorehkan wajahnya kearah Toni yang tengah mengecup pipinya. Sehingga bibir mereka berdua saling berhadapan dan menempel. Toni mengecup dengan perlahan bibir Neta, hal ini lah yang membuat Neta melayang dan semakin menaruh perasaannya kepada Toni. Neta pun membalas kecupan bibir Toni, kini bibir mereka saling terbuka dan lidah mereka akhirnya bertemu dan saling melumat satu sama lain.

Nafas Neta semakin berat, tak bisa dipungkiri video porno yang ia tonton tadi masih meninggalkan bekas birahi tinggi pada dirinya. Setelah beberapa saat mereka saling berkulum bibir, kini tangan Toni tak bisa dikendalikan, ia mencoba merabai payudara Neta dari luar tanktop tipisnya. Kini Neta tampak menikmati, tidak ada perlawanan yang ia berikan ia biarkan saja payudara yang selama ini ia lindungi itu digerayangi dengan liarnya oleh Toni.

LANJUT PART 3 >>>>

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *