Skandal Pertama Saat Sma

Skandal Pertama Saat Sma
Skandal Pertama Saat Sma

Skandal Pertama Saat Sma


Cerita Dewasa
Skandal Pertama Saat Sma Part01

Kisah Skandal Pertama Saat Sma di mulai dari sini. Hai semua, namaku James. Pengalaman pertamaku dengan wanita terjadi saat aku duduk di bangku SMU. Di saat para junior lain sibuk belajar untuk mendapat nilai dan reputasi bagus di masa sekolah, yang kulakukan adalah ke warnet setiap hari ditemani rokok dan mi instan. Aku bersekolah di salah satu sekolah swasta yang cukup terkenal karena kedisiplinannya. So, buat orang sepertiku, keluar-masuk kantor kepsek udah menjadi satu hal yang rutin.

Pagi hari itu aku sampai di sekolah paling pagi, di saat kelas masih kosong melompong. Aku memang murid teladan, selalu datang paling pagi untuk menyalin PR orang yang datang selanjutnya. Tapi berhubung pagi itu belum ada yang datang, aku meneruskan tidur di bangku paling belakang kelas. Sialnya, saat aku belum tertidur nyenyak sampai ngorok sudah ada aja suara yang mengganggu.

Spontan aku tersentak, bangun dan bersiap buat marahin siapapun yang berani membangunkanku. Tapi saat aku melihat orangnya, jangankan marah, aku langsung diam seribu bahasa. Bahkan rasa kantukku segera menghilang. Seorang cewek, berambut hitam bergelombang berdiri di hadapan aku. Sandranita Dewi, ketua komite kedisiplinan di sekolah, kakak kelasku sekaligus cewek paling diincar di SMA. Matanya yang cokelat tua menatapku tajam, aku cuma bisa menjawab gugup.

“A-Ada apa, Kak?”
“Satu-satunya murid yang belum mengikuti ekskul di angkatan ini cuma kamu. Pak Raymond -kepala sekolah- meminta saya menyampaikan ke kamu untuk memilih ekskul paling lambat hari ini, atau nilai kegiatan di rapor kamu akan dikosongkan.”

Yah, di sekolahku memang setiap murid harus mengambil satu kegiatan ekskul atau rapor tidak akan diberikan karena tidak ada nilai kegiatan, aku menelan ludah dan mengangguk pelan. “Baik, Kak.” Sandra berjalan ke arah pintu kelas, dan menoleh saat aku memanggilnya. “Kakak… ikutan ekskul apa?”

Bibir tipis Sandra melengkung, memberikan aku senyuman sinis dan ia berkata sebelum pergi. “OSIS, kamu ga bakalan kuat untuk bertahan sebulan aja di ekskul Saya, kalau bisa Saya kasih hadiah deh.” Dia mengedip sekali ke aku sebelum pergi meninggalkan kelas.

Pulang sekolah, aku langsung menyampaikan minat aku buat masuk OSIS kepada Pak Raymond. Beliau menertawakanku habis-habisan, tapi pada akhirnya merekomendasikan juga aku pada Ricky, si ketua OSIS. Aku resmi menjadi anggota OSIS keesokan harinya. Setiap hari, aku harus stay di sekolah dan mendengarkan rapat sampai sore. Gila, Sandra kuat banget, udah ngikutin komite kedisiplinan, masih aja jadi anggota OSIS. Tapi karena penasaran dengan hadiah dari Sandra, aku memutuskan buat bertahan.
Skandal Pertama Saat Sma Part02

Satu bulan terasa bagaikan neraka, tapi pada akhirnya aku berhasil bertahan. Aku sudah hampir melupakan percakapan dengan Sandra karena kesibukan yang kuterima di OSIS. Sekolah kami memiliki kebiasaan membuat Old & New School Party setiap pergantian tahun, dan setiap anggota OSIS ditugaskan mencari dan membawa peralatan. Sampai suatu sore, waktu keluar dari ruang rapat, Sabdra menghampiriku.

“Hebat juga lo, gue ga nyangka lo bakal bertahan di sini selama sebulan, murid paling nggak disiplin di sekolah ini.”
Buset dah, perasaan bulan lalu dia masih menggunakan bahasa sopan Saya-Kamu. Aku sempat kebingungan harus menjawab apa, tapi memberanikan diri juga buat senyum dan menjawab. “Kan Kakak nantangin aku, sampai nawarin hadiah segala. Jadi bisa dibilang alasanku masuk dan bertahan di OSIS itu gara-gara Kak Sandra.”

Dia berjalan mendekat dan menoyor kepalaku. Bibirnya melengkung, kali ini bukan senyuman sinis yang kuterima tapi cengiran manis bercampur malu. “Gom-bal.”
Gambar Story PIN
UNTUK BOLA TERBAIK BISA IKUTI BOLA KILAU4D

Percakapan kecil kami berlanjut selama setengah jam sebelum aku akhirnya pamit. Sebelum pergi, Sandra berbisik ke telingaku dengan nada menggoda. “Hadiahnya besok di ruang rapat.” Rasanya jantung aku berhenti berdetak selama sedetik. Aku tersenyum kaku dan kami pun berpisah.

Rapat OSIS kali ini mengambil tempat di salah satu kelas. Ricky, si ketua OSIS lagi sibuk menjelaskan prosedur acara. Aku duduk bareng Sandra(satu meja dengan dua bangku) di bagian paling belakang, tanpa ada orang lain di barisan kami. Semua anggota sibuk mendengarkan dengan mengambil lokasi bagian depan.

Sementara mataku sendiri sudah hampir menutup karena bosan. Sebenarnya saat masuk ke ruang rapat, aku sudah sangat bersemangat menanti hadiah dari Sandra. Tapi setelah setengah jam dia diam aja, aku pun mulai melipat tangan dan menempelkan kepala ke meja, bersiap tidur.

“James…” Terdengar suara Sandra manggil aku.
“Mmhh.” Aku menggumam malas tanpa membuka mata.
“James…”
“Ngghh…” Aku menjawab lagi, masih dengan kondisi setengah sadar.
“James! Idih, nyebelin.”

Suara Sandra menghilang, dan aku sudah bersiap hanyut ke alam mimpi saat terdengar suara yang asing. Srettt!. Awalnya aku masih belum ngeh, tapi saat aku merasakan angin dingin menerpa selangkanganku… mataku segera terbelalak. Aku mengangkat kepala dan menatap Sandra, yang sekarang tersenyum ke arahku. Tangan kananannya menjadi penumpu di pipinya, tapi tangan kirinya kini telah berpindah tempat ke area selangkanganku. Suara tadi… adalah suara resleting celana SMA-ku.
Skandal Pertama Saat Sma Part03

“Masih mau hadiahnya nggak?” goda Sandra. Dia baru aja melorotin CD-ku, dan mendengar godaannya barusan sudah pasti aku sebagai lelaki normal mulai ereksi. Matanya mencuri pandang ke arah penisku yang mulai berdiri. “Dasar mesum… baru dibilangin gitu udah naik, hihihi.”

Aku cepat-cepat menoleh ke kiri dan ke kanan, takut-takut kalau ada yang ngeliat. Tapi seperti yang sudah kujelaskan tadi, semua orang memilih duduk di bagian depan dan sibuk mendengarkan penjelasan Ricky. Sekarang aku menyadari alasan Sandra menarikku untuk duduk di bagian belakang tadi. Jantungku berdetak dua kali lipat lebih cepat. Aku menelan ludah dengan susah payah dan mengangguk.

Saat itulah Sandra memulai aksinya. Awalnya, dia cuma mengelus batang penisku dengan telapak tangannya yang halus. Darahku berdesir, bagaimanapun juga itu pengalaman pertamaku disentuh seorang wanita… di tempat itu tentunya. Sandra mengelus penisku, dari batang hingga kepala, dan memainkan jemarinya yang lentik di ujungnya, lalu dengan cekatan menggosok bagian sensitif di bagian antara kepala dan batang penisku. Shit, aku udah tegang setegang-tegangnya waktu itu. “Santai aja kali James, napasnya.”

Aku baru saja menyadari napasku mulai tidak teratur. Sandra tergelak dan membuatku segera menoleh ke arah lain, gengsi rasanya kalau mupengku dilihatnya. Tapi sensasi yang kurasakan di bawah sana membuatku mau tidak mau mencuri pandang dan mendesis.

Tangan Sandra yang semula hanya mengelus mulai menggenggam batang penisku, aku bisa merasakan sela-sela jemarinya yang lentik, dan bagaimana cara dia merapatkan jarinya hingga membungkus penisku. Ia mulai menggerakkan tangannya, mengocok penisku pelan-pelan ke atas dan ke bawah. Enak sekali rasanya.

Senyum Sandra melebar melihat reaksiku. Dia mulai menggoda dengan memelankan ritme kocokannya sesekali, lalu mengencangkannya setelah beberapa saat. Tidak lupa jemarinya mengerat dan mengendur, membuat batang penisku terasa seperti dipijat-pijat. “Idih James… makin gede aja nih burung lu di tangan gue, enak banget ya?”

Aku tidak menjawab, hanya mengangguk pelan. Sandra meneruskan aksinya lagi, kali ini ia berhenti sebentar dengan kocokannya di batang penisku dan mulai memasukkan tangannya lebih jauh ke dalam celanaku, menyentuh dan membungkus buah zakarku dengan telapak tangannya yang lembut dan hangat sebelum ia mulai mengocoknya.

Shit, suaraku hampir keluar. Aku menggigit lidah dan mendesis. Sepertinya ia tidak puas dengan hanya mengelus dan mengocok bola-bolaku, kuku-kukunya sesekali kurasakan menusuk area sekitar sana, menciptakan sensasi sakit sekaligus nikmat yang tidak dapat kujelaskan.

Setelah puas bermain di situ, tangannya kembali berpindah menggenggam batangku. Kali ini, dia mengocoknya dengan kuat, dari pangkal hingga kepala penisku yang sudah memerah. Dengan teratur ritmenya naik dari pelan hingga tinggi, sampai aku bisa melihat cairan bening mulai keluar dari kepala penisku, dan perlahan tapi pasti mengenai tangan mulusnya. Sandra yang ikut melihat itu semakin semangat mengocok batang kejantananku. Rasanya aku bisa terkena anemia karena seluruh darahku pasti udah berkumpul di area selangkangan.

Perlahan-lahan pertahanan gue mulai melemah. Sadar dengan itu, Sandra menyikut jatuh pensilnya, lalu menunduk dan berpura-pura mengambil pensil padahal yang dilakukannya di bawah sana sungguh berbeda. Dia mendekatkan bibirnya yang tebal dan mencium kepala penis gue, bahkan menjilatnya dengan lidahnya. Pandangan matanya saat tatapan kami bertemu sungguh berbeda dengan biasanya, erotis dan menggoda. Dia memasukkan penisku ke dalam mulutnya dan menghisapnya kuat-kuat.
Skandal Pertama Saat Sma Part04

Aku tidak sanggup lagi menahan lahar putih yang tersembur keluar dari kepala penisku langsung ke mulut Sandra. Penisku berkedut setiap kali spermaku tersembur keluar. Sensasi hangat mulut Sandra, dan lidahnya yang tidak berhenti merangsang penisku semakin membuat semburannya menggila.

Sementara aku bersandar ke kursi dan menikmati gelombang kenikmatan yang tersisa, Sandra segera menaikkan kepalanya ke tempat semula dan mengambil botol minum, meneguk air putih dan menelannya sekaligus dengan spermaku yang ada dalam mulutnya.

Tepat saat itu, suara pemimpin rapat terdengar, mengisyaratkan selesainya rapat. Dengan cuek Sandra meraih tasnya dan berjalan ke arah pintu kelas. Sebelum meninggalkan ruangan, ia tersenyum ke arahku dan menempelkan jari telunjuknya ke bibirnya. Selesai? Tidak, aku tahu kelanjutan hubunganku dengannya baru akan dimulai.

Tidak terasa aku sudah menjadi anggota OSIS selama satu semester. Sejak saat itu hubunganku dan Sandra begitu dekat, meski kami belum melakukan hal yang lebih jauh dari itu. Hampir setiap kali rapat berlangsung, aku tak bisa berkonsentrasi karena seluruh perhatianku akan terfokus pada penisku yang terus menerus dirangsang oleh Sandra. Dia juga tampaknya begitu menyukai menggodaku, hingga akhirnya spermaku akan meledak di mulutnya berkali-kali sebagai akhir dari itu semua. Tapi tetap saja, ia belum memperbolehkanku menyentuhnya, bahkan menciumnya saja tidak.

Libur natal baru saja selesai saat itu, aku masuk ke dalam ruang rapat dengan bermalas-malasan. Sungguh tubuhku masih lelah karena begadang menonton anime semalaman. Seperti biasa bangku belakang menjadi pilihanku, dan sudah pasti Sandra telah sampai di sana duluan. Ia langsung memberikanku cengirannya ketika aku mengambil tempat di sebelahnya. “Pagi James, gimana liburan kemarin?”

“Ngantuk, Kak.” Aku tidak menjawab pertanyaannya dan memilih untuk langsung tidur dengan posisi biasa. Sandra mendengus dan memanggil namaku beberapa kali namun aku tidak menggubrisnya. Sepanjang rapat, ia mencoba mengajakku berbicara bahkan sesekali menggodaku dengan menyentuh area selangkanganku, tapi saat itu aku benar-benar ngantuk berat. Rasanya ia sudah hampir menyerah saat kudengar suaranya berbisik di telingaku. “Kalau lo ga bangun sekarang, hadiah spesial di party nanti nggak jadi lho.”

Aku mengangkat sedikit kelopak mataku, entah kenapa setiap kali Sandra menggunakan kata hadiah, ia selalu sukses menarik perhatianku. Ia berkedip nakal dan menjulurkan lidahnya melihat reaksiku. Sekali lagi aku dibuat penasaran olehnya. Kejadian saat pertama kali aku diberi hand-job olehnya, yang sekarang sudah terasa biasa. Tapi yang menarik adalah kata spesial yang diselipkan di baliknya, yang mau tidak mau membuatku bertanya-tanya.
Skandal Pertama Saat Sma Part05

Selanjutnya di Ruang aula penuh sesak oleh seribu delapan belas orang siswa gabungan tiga angkatan, kelas satu hingga kelas tiga. Dekorasi aula yang disiapkan oleh anggota tim dekorasi tampak begitu mewah dengan tema glow in the dark, aku hanya kebagian membawa bahan dan tidak ikut menghias.

Aku cukup salut melihat kain hitam yang kubawa bisa dimanfaatkan sedemikian rupa untuk menutupi beberapa bagian aula yang menjadikannya tampak begitu mewah. Tim dekorasi kami memang luar biasa. Suasana semakin meriah dengan lagu jenis house music yang bergema sepanjang aula.

Mataku bergerak dan mulai mengamati seisi ruangan. Dresscode waktu itu adalah glamour, dan sejauh mata memandang aku bisa melihat setelan jas yang tampak mahal melekat di tubuh setiap siswa, terutama kakak kelas, dan gaun-gaun dengan berbagai macam model dan warna membalut tubuh para siswi, menampakkan lekuk-lekuk tubuh yang selama ini tersembunyi di balik kemeja sekolah yang kendor. Tapi aku tidak berhenti untuk mengamati kaum hawa yang tidak kukenal saja, mataku sibuk mencari sosok seseorang yang kukenal; Sandra. Dimana dia?

Akhirnya aku menemukan Sandra, bergabung dengan para kakak kelas lain di bagian tengah ruangan aula yang luas. Aku menelan ludah, melihat gaun ketat berwarna ungu tua dengan panjang selutut yang menempel di tubuh Sandra, bagian atas gaun itu agak terbuka, menampakkan bahu dan punggungnya yang putih mulus.

Wajah Sandra yang pada dasarnya sudah cantik tampak semakin anggun dengan sentuhan alat make up, dan rambut hitam legamnya yang biasa tergerai kini disanggul ke atas, menampakkan tengkuk kurusnya yang menggoda. Sandra masih bercakap-cakap dengan beberapa kakak kelas sebelum ia menyadari kehadiranku saat tatapan kami bertemu, senyuman terkembang di bibir tipisnya dan ia berpamitan dengan teman-temannya sebelum berjalan menghampiriku.
Skandal Pertama Saat Sma sampai di sini kisah panas lain ya kepin terus link kita ya guysss…

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *