Viral Skandal Panas Jakarta
KILAUDEWASA – Kisah Viral Skandal Panas Jakarta dimulai dari sini. Di siang hari yang terik itu, Nia tergesa-gesa turun dari taksi yang ditumpanginya, Setelah membayar ongkos taksi, Nia terburu-buru melangkah mendekati pagar tinggi besar sebuah rumah mewah di daerah Jakarta tersebut dan menekan belnya dengan tidak sabar. Tak butuh waktu lama, seorang wanita paruh baya berjalan tergopoh-gopoh menuju pagar untuk menyambutnya.
“Eh, neng Nia. Bibi kirain siapa.”
“Iya bi, cepetan dong panas nih.”
“Iya iya neng masuk..”
Nia dengan segera melenggang masuk kedalam rumah tanpa basa basi. Ia mengibas-ngibaskan kerah seragam SMA nya setibanya didalam, berusaha menghilangkan rasa gerah di tubuhnya. Bi Ria pun tak selang lama ikut masuk kedalam dan mengunci pintu.
“Orang-orang belom pada pulang ya?” tanya Nia lagi begitu masuk kedalam rumah “Belom neng, tapi tadi non Cindy udah bilang kok neng Nia mau dateng. Cuman ada Mas Toni aja yang udah pulang sejam yang lalu. Paling lagi di kamarnya.
“Oh gitu, yauda deh. Saya ke kamarnya Cindy yah bi. Disana aja ngadem.”
“Iya neng, bibi lanjut masak ya.’ Dan bi Ria pun menghilang ke belakang, menyisakan Nia sendirian. Nia pun dengan santai melenggang ke lantai dua menuju kamar Cindy. Nia dan Cindy sudah bersahabat sejak lama dari SD dan SMP. Bahkan ketika mereka berpisah sekolah di SMA persahabatan mereka masih tetap erat. Dari SD hingga SMP Nia sering bermain ke rumah Cindy.
Tak jarang di akhir minggu Nia menginap disana, jadi seisi rumah sudah menganggap Nia seperti keluarga sendiri.
Setibanya ia di kamar Cindy, Nia segera melempar tasnya ke lantai dan menjatuhkan badannya di kasur. Cindy sendiri masih ada les tambahan hingga jam 4 sore sehingga ia belum masih akan pulang hingga beberapa jam kedepan. Nia sendiri sebelumnya sudah berencana untuk bermain ke rumah pacarnya. Namun karena satu dan lain hal, rencana berduaan tersebut gagal dan akhirnya Nia memilih untuk menghabiskan waktu saja di rumah Cindy. Dengan kesal, Nia hanya membolak-balik hpnya saja untuk membunuh waktu namun hal tersebut malah membuat ia makin kesal. Akhirnya dia pun beranjak dari kasur dan beranjak keluar dari kamar.
Baru saja ia melongok keluar pintu, matanya tertuju kearah pintu kamar Toni diseberang kamar Cindy yang ternyata sedikit terbuka. Karena tidak ada kerjaan, Nia pun memutuskan untuk mengisengi Toni saja. Toni sendiri adalah adik Cindy satu-satunya yang terpaut jarak beberapa tahun. Saat itu Toni sudah menginjak kelas 3 SMP, namun badannya tinggi besar mungkin karena ia rajin berlatih basket sedari SD. Bahkan kini Toni juga rajin berolahraga di Gym sehingga membuat badannya yang sudah tinggi menjulang semakin kekar. Meski ia akui Toni sudah jauh berbeda dari yang dulu, namun tetap saja di mata Nia, Toni adalah anak kecil ingusan yang selalu jadi bahan kejahilan dirinya dan Cindy.
Viral Skandal Panas Jakarta Part 01
Sambil berjinjit untuk menyembunyikan suara langkah Cindy menghampiri kamar Toni dan melongok sedikit kedalam diantara celah pintu. Nampak Toni tengah duduk didepan meja komputer membelakangi pintu sembari mengenakan headphone. Nina pun mengendap-endap mendekati Toni yang kala itu hanya mengenakan boxer yang terpaku didepan komputer. Namun ketika ia baru hendak menepuk bahu Toni, Nina tercekat melihat layar komputer Toni. Nina baru tersadar Toni ternyata sedari tadi tengah menonton film porno di komputernya. Ia nampak begitu berkonsentrasi bahkan hingga tak menyadari Nina sudah berada tepat di belakangnya. Nina mengurungkan niatnya sebentar dan bergeleng-geleng sendiri menahan geli melihat tingkah polah Toni yang sedang bernapas tak beraturan. Kini bahkan tangan kiri Toni mulai bergerak merabai gundukan boxernya sendiri. Saat itulah Nia segera ambil tindakan dan menepuk kedua bahu Toni sambil berteriak kencang.
“HAYO LAGI NGAPAIN!”
Toni nyaris terjengkang kebelakang sangking kagetnya. Headphone nya bahkan ikut terbelit ketika ia terjungkal sangking kagetnya. Dengan cepat Toni mematikan layar komputernya dan berdiri dengan terengah-engah dengan wajah pucat pasi. Nia tertawa tergelak hingga terduduk di kasur Toni.
“K-kak Nia ngapain sih! Ngagetin orang aja!!” Ujar Toni masih sambil terbata-bata.
“Lagian elu sih Ton, nonton bokep serius banget sampe ga sadar gue masuk.” Jawab Nia lagi di sela-sela tawanya. Toni tampak memerah padam wajahnya, ia hanya bisa berdiri mematung di samping komputer seperti tengah di strap.
“Emang seru banget gitu bokepnya? mana coba gue pengen liat kaya apa.” Ujar Nia lagi sambil beranjak mendekati layar komputer.
“Eh Eh! ngapasin sih kak Nia! u-udah deh keluar aja, gangguin orang aja nih!” sembur Toni sambil berusaha menghalang-halangi Nia.
“Ah berisik lu Ton, mana cepet gue pengen liat. Daripada lo gue aduin ke kakak lo coli di kamar? baru tau rasa lo.” ancam Nia sambil terkekeh.
Toni tak bisa berkutik mendengar ancaman Nia. Wajahnya jadi pucat pasi, namun ia tak berani bergeming di sebelah Nia. Nia dengan santai menghidupkan layar komputer kembali dan memutar video porno tersebut. Di lain pihak Toni kini kian resah sambil terus menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal, bercampur antara gelisah dan malu.
“Ih gila lu Ton, nontonin yang dijilat-jilat begini cewenya. Lagi belajar ya lu buat pacar lu?” celoteh Nia asal. Toni yang makin salah tingkah yang justru membuat Nia makin bersemangat untuk mengusilinya.
Toni bergerak cepat menutup pintu kamarnya, takut bila nanti bi Ria ikut memergoki kesialannya. Dalam hati ia berkata jangan sampai berita memalukan ini sampai ke telinga Cindy atau bahkan mamanya.
“Duh udah dong kak Nia, please ampun kak..” mohon Toni. Tetapi Nia diam saja sambil terus tersenyum-senyum jahil menatapi layar komputer tak menghiraukannya.
“Ckck.. ga nyangka gue Ton, lo ternyata bejat banget ya. Liatnya sampe yang kencing-kencing gini.. ihhh..” celoteh Nia lagi. Toni makin memerah kupingnya mendengar ocehan Nia.
Dalam hati Nia memuji juga selera Toni. Video yang diputar Toni diam-diam agak membuat Nia hanyut juga. Apalagi rencana Nia berduaan dengan pacarnya hari ini gagal, membuat Nia makin gemas saja melihat adegan porno didepan matanya. Sekilas Nia melirik Toni yang berdiri mematung di sebelahnya. Baru kali ini setelah sekian lama Nia melihat Toni setengah telanjang seperti itu. Melihat perut rata Toni, sekelebat pikiran kotor Nia bergejolak.
Viral Skandal Panas Jakarta Part 02
“Yauda deh Ton, lo lanjutin gih kegiatan menjijikan lo itu.” Sejenak Toni bernapas lega mendengar perkataan Nia.
“Tapi, siap-siap aja ya kena omel sama kakak lo. Hahaha..”
“Yaaah.. please kak Nia, jangan dong kak.” Mohon Toni seraya menarik lengan seragam Nia dengan wajah sangat memelas.
“Ih jangan pegang-pegang!” tukas Nia sombong.
“Ayo dong kak please jangan kak.. apa aja deh Toni kasih, kak Nia laper? mau pizza? Toni pesenin ya?” rayu Toni sengit.
“Ngga lah ya, gue ga semudah itu di rayu..” balas Nia lagi sembari berpikir. Selang beberapa saat Nia kembali berucap.
“Oke deh gini, lo ga akan gue bilangin. Tapi sebagai hukumannya… Lo harus coli disini, sekarang. Biar lo kapok. Haha..” ujar Nia jahil.
Toni terpaku diam tidak mempercayai perkataan Nia. Nia berusaha sekuat tenaga tidak tertawa kala ia memperhatikan ekspresi Toni. Dalam hati Nia sedikit berdebar-debar jug menunggu respon Toni.
“Ayo gimana? Mau ngga? kalo ga yaudah.” Ancam Nia lagi sembari berakting melangkah pergi.
“I-iya kak! tunggu bentar please tunggu..” cegah Toni. Nia berdiri bercakak pinggang memandangi Toni dengan pongah sambil tersenyum kecil. Toni nampak ragu dan hanya bisa menunduk lemas.
“Ayo cepet, lama banget lu ah Ton. Pilih mana, coli ditempat apa kena sidang sekeluarga?” Bentak Nia lagi mengancam.
Toni terdiam beberapa saat, dan kemudian ia pun mulai menggapai pinggiran boxernya. Nia memperhatikan pergerakan Toni dengan seksama. Perlahan masih penuh dengan keragu-raguan, Toni memelorotkan Boxernya dengan sangat hati-hati. Mata Nia membelalak manakala matanya menangkap perut bawah Toni yang melengkung berbentuk V. Nia berpikir dalam hati “Gila seksi juga ototnya untuk ukuran anak SMP. Pasti karena ikut-ikutan nge- Gym.”
Viral Skandal Panas Jakarta Part 03
Toni sempat berhenti sesaat sebelum menurunkan boxernya lebih jauh kebawah. Sebelah tangannya menangkup kemaluannya malu-malu sembari tangan sebelahnya lagi memeloroti boxernya sendiri hingga ke dengkul dan kemudian ke mata kaki. Wajah Toni memerah padam tak sanggup membalas pandangan Nia sama sekali. Kini Toni berdiri tanpa sehelai benangpun tak jauh dari Nia yang duduk dengan santai di depan meja komputer.
“Hihihi.. mana cepet, ayo buruan.” Pekik Nia girang dikala Toni usai menanggalkan boxernya. Toni masih hanya diam mematung seperti maling yang tertangkap basah oleh warga, berdiri telanjang bulat menunggu hukuman.
“N-ngapain kak, udah dong Toni udah kapok..” Mohon Toni lagi dengan suara lemas.
“Pake nanya lagi, cepet buruan kocok, hihi.” ujar Nia cuek sembari terkikik geli.
Toni dengan sangat perlahan mulai merabai kemaluannya sendiri meski masih ditutup sebelah tangannya. Diraba-rabainya sendiri penisnya yang tak kunjung mengeras.
“Mana kok ga bangun-bangun sih? Malu ya? Ahaha..” goda Nia lagi.
“Pokoknya kalo sampe ga bangun juga, bakal gue aduin ke Kakak sama nyokap lo.. ” Ujar Nia mengancam.
Mendengar ancaman Nia otomatis Toni berusaha sekuat tenaga memfokuskan diri. Ditengah-tengah usahanya Toni melihat secercah harapan. Dari posisi dirinya bediri saat itu ia dapat mengintip dengan jelas belahan dada Nia dari yang duduk lebih rendah tepat di hadapannya. Daging yang mulus dan lembut tertutupi bra hitam itu lumayan membantu ereksi.
Nia dengan seksama melirik mata Toni yang tertuju di celah seragamnya. Ia sudah biasa dengan pandangan seperti itu, baik di sekolah maupun dijalan, ia sudah hapal mata jelalatan lelaki macam itu. Namun kali itu Nia memilih untuk diam saja membiarkan Toni untuk melirik sesukanya, apalagi ia melihat penis Toni kian menegak keras. Nia pun makin lama makin tidak sabar, dengan cuek akhirnya ia membuka dua kancing teratas di seragamnya sehingga terpampanglah jelas payudaranya.
“Nih udah gausah ngintip-ngintip segala. Baek kan gue? daripada kelamaan. Udah buruan kocok cepet!” kata Nia.
Baca Juga : Berita Bola Terbaru Dan Terupdate di sini
Viral Skandal Panas Jakarta Part 04
Toni langsung melotot matanya melihat payudara yang begitu bulat, terjuntai secara cuma-cuma didepan matanya. Otomatis penis Toni menegang maksimal disuguhi pemandangan sebegitu indah. Nia pun ikut terbelalak melihat tegangnya penis Toni. Untuk ukuran anak SMP penis Toni bisa menyamai milik Rudy kekasihnya. Bahkan terlihat lebih melengkung keatas dan lebih gendut dari milik Rudy. Tak terbayang apabila SMA nanti atau kuliah bisa sebesar apa penis Toni. Nia jadi menelan ludah diam-diam.
“Stop stop. Stop dulu. Sekarang lu diem Ton. Gue pengen liat segede apa.” Toni yang sudah mulai tegangan tinggi terpaksa diam istirahat ditempat karena komando Nia. Dengan posisi itu Nia bisa meneliti betapa gagahnya penis Toni di depan mukanya itu. Toni berdebar-debar gorgi dimana Nia mendekatkan wajahnya hingga nyaris tinggal sejengkal jaraknya dari acungan penisnya sendiri. Warnanya yang kemerahan dan berurat membuat Nia salut juga apalagi dalam jarak sedekat itu tentu semakin gagah terlihat. Toni jadi mengkhayal apabila Nia mengoral penisnya seperti di film porno. Ahhh.. betapa bahagianya Toni apabila itu terjadi.
“Hmm.. yaudah cepet sekarang kocok lagi!” perintah Nia lagi. Ia hampir saja terceplos memuji penis Toni usai ia memandanginya dekat tadi.
Toni pun dengan ogah-ogahan mulai mengocok lagi penisnya didepan Nia. Agak kecewa juga Toni karena harapannya tadi tidak menjadi kenyataan.
“Pokoknya harus keluar ya. Gue gamau kalo ga keluar.” Tambah Nia. “S-susah Kak. A-abisnya gue ga ada bahan lagi..” ucap Toni malu-malu.
“Heh? Emang ini kurang? Udah bagus-bagus ya lu gue kasi belahan toket. Malah nawar lagi. Dasar lu ya..” Bentak Nia.
“E-eh j-jangan marah gitu dong. Kan kak Nia suruh keluarin. Kalo emang turun lagi emang Toni bisa kontrol? Hayo..” Ujar Toni lagi berusaha membela diri.
“Hm. Sok banget lu nawar-nawar. Emang lu mau apaan? Awas aja ya kalo gue suruh buka CD juga. Gue OGAH. Mending lo gue aduin sekarang ke Cindy.” Balas Nia lagi.
“N-ngga ngga kak Nia, ga itu kok. Hmm.. apa ya.. Buka itu aja deh..” Jawab Toni terbata-bata.
“Buka apaan?” Tanya Nia lagi tidak sabar.
“Turunin branya aja kak Nia. Dikit aja, b-biar Toni on lagi.” Tawar Toni malu- malu.
Sial, pikiran Nia terdiam sesaat. Nia sebenarnya masih agak penasaran ingin melihat penis Toni hingga ejakulasi nanti, namun mendengar tawaran Toni Nia jadi menimbang-nimbang sendiri permintaan tersebut.
Toni mengangguk-angguk cepat girang. Nia dengan agak kesal membuka seluruh kancingnya dan menurunkan sebelah tali bra nya. Toni dengan gugup mengintip-intip tak sabar. Nia melirik sedikit kearah Toni, dan dengan perlahan meloloskan tali branya, dan mengeluarkan sebelah payudaranya dari balik cup bra. Mata Toni melotot nyaris copot memandangi nanar payudara Nia yang menggantung bebas di udara, serta pucuk payudaranya yang berwarna merah kecoklatan.
Viral Skandal Panas Jakarta Part 05
Gairah Toni bangkit lagi. Dikocok-kocoknya penisnya dengan semangat tanpa disuruh. Nia terkekeh melihat ekspresi wajah Toni yang begitu cabul. Ia tahu apa yang diinginkan Toni. Dengan genit Nia makin mencondongkan sebelah payudaranya yang terpampang menantang Toni. Lalu dengan lembut Nia menjawil sendiri puting susunya dengan telunjuknya, dan mendesah kecil.
“Aduh.. geliiiii….’ Toni makin kesetanan melihat aksi Nia. Dengan napas menderu ia berbisik ke Nia.
“Terus kak nin, colek lagi kak.. Cubitin kak…” Nia tersenyum nakal mendengar permohononan Toni. Dengan perlahan Nia mencubit putingnya yang kenyal dan memuntirnya perlahan sembari seraya mendesah manja.
“Awh, Ton.. uuunnnch…” Nia menggeliat manja sengaja memancing birahi Toni lebih lagi. Sialnya hari itu memang Nia sedang agak horny, apalagi rencananya untuk bercinta dengan Rudy juga batal. Maka itu rangsangan di putingnya itu dan show Toni didepannya diam-diam malah ikut memancing nafsunya sendiri. Kini bahkan Nia keterusan untuk mencubit-cubit mesra putingnya sendiri sembari asyik menonton onani Toni.
Ditengah gelora nafsu Toni melihat tatapan Nia yang juga kini agak sayu. Bak ditimpa durian runtuh, kini Toni melihat Nia melepaskan cup bra yang satu lagi, dan menggelitiki putingnya yang satunya lagi hingga kini Nia asyik
memainkan kedua puting susunya didepan Toni.
“Ouh kak Nia, seksi banget kak.. Terus kak cubit kak.. Mmhh. enak ya kak?” Pancing Toni.
Nia tak menggubris bisikan Toni dan terus asyik merangsang dirinya sendiri. Nafsunya kini sudah bangkit, celana dalamnya terasa begitu hangat oleh hawa nafsunya sendiri. Tenggorokan Nia terasa kering akibat gairahnya yang sudah naik. Nia mengumpat dalam hati karena ia jadi ikut terangsang. Nia menjadi gemas sekali oleh penis Toni. Tapi ia masih berusaha menahan diri. Rasanya ingin ia langsung menyambar dan mengisap penis Toni hingga ke tenggorokannya dan menelan habis sperma Toni. Pasti legit sekali rasanya, pikir Nia dalam hati.
“Kak nin, Toni pegel nih kak tangannya..” ujar Toni lirih. “Bantuin dong kak Nia gantian, pleasee…” ujar Toni mencoba peruntungannya.
Nia melirik Toni tajam. Sial sekali Toni seakan tahu pikiran dalam kepalanya. Diantara gelombang nafsu seperti ini, ia jadi galau terombang-ambing. Brengsek! Pikir Nia dalam hati.
“Hm! Sial lu ton. Sini cepet!” jawab Nia singkat sembari berusaha tetap cool.
Viral Skandal Panas Jakarta Part 06
Toni berbunga-bunga seakan bermimpi di siang bolong. Dengan gugup ia melangkah mendekat, mencodongkan pinggulnya kedepan. Nia pun tak kalah gugup menjelang tangannya menyentuh batang keras Toni. Toni menggelinjang pelan penuh kenikmatan ketika tangan Nia menggengam penisnya. Nyaris saja Toni ejakulasi merasakan halusnya tangan Nia. Nia mendesis gemas sembari menyapu jengger Toni dengan jempolnya. Nia jadi terkesima oleh diameternya yang ternyata nyaris tak muat dalam
genggamannya. Terasa betapa kokoh dan kerasnya penis Toni dalam genggamannya.
Dengan pelan Nia mulai mengocok penis Toni naik dan turun. Toni menggigit bibirnya sendiri tak kuasa menahan kenikmatan. Nia menjadi makin bersemangat oleh desahan tertahan Toni. Ingin rasanya ia cepat-cepat melihat ejakulasi Toni. Nia meludahi tangannya sendiri untuk melicinkan kocokannya. Toni terbelalak dan mendengus nafsu melihat kebinalan Nia seperti itu.
“Awghh… k-kak nin.. Enak bangettt… suwerr…” ceracau Toni.
CLOK!
CLOK!
CLOK!
CLOK!
Bunyi kulit pelir Toni bergesekan dengan telapak tangan Nia yang basah oleh liurnya sendiri. Nia bahkan menambahkan liurnya lagi dan langsung meludahkannya keatas kepala penis Toni demi melicinkan lagi kocokannya.
“Kak nin, j-jilat dikit dong kak.. Aku dah mau keluar nihh.. Sshmmmm” rayu Toni lagi.
Shit, pikir Nia dalam hati. Sebenarnya memang Nia sedari tadi sudah terpancing untuk melakukan hal tersebut, namun tentu Nia tidak mungkin merendahkan harga dirinya dan meminta duluan, Apa kata dunia? Tapi kini posisinya Toni sudah meminta, jadi Nia berpikir apakah ia akan mengiyakan permintaan Toni atau tidak. Namun dilain pihak Nia juga begitu ingin mengecap sperma Toni di mulutnya. Akhirnya didesak oleh nafsu birahi, Nia mencondongkan kepalanya maju.
“Hmmhh.. sialan lu ton! errrghh.. sini deh cepet! Slurp… mhhhhmmm… chuppp..”
Nia dengan sekejap langsung mengemut kepala penis Toni dan mengisapnya bak permen lolipop. Toni mengejang-ngejang keenakan. Baru kali itu ia merasakan nikmat seperti itu. Sapuan lidah dan hisapan Nia melambungkannya ke awang-awang. Dilain sisi Nia juga menikmati mengisapi batang penis milik Toni itu. Bagaimana Nia harus membuka mulutnya lebar-lebar demi memasukkan batang penis Toni kedalam mulutnya.
Viral Skandal Panas Jakarta Part 07
“Fuwaaahhmmm… mhmhhhhhmm… slrrrpppp…” Nia melepahkan pelir Toni dan menyapunya ke seluruh permukaan bibirnya. Digenggamnya penis Toni dan dijilatnya batang Toni mulai dari pangkal, hingga ke pucuk helmnya, diakhiri dengan kuluman dalam mulutnya, membuat Toni kocar kacir. Nia mengeluarkan pengalamannya demi membuat Toni bertekuk lutut, sialnya Toni bisa begitu kuat menahan orgasmenya hingga Nia harus berupaya ekstra.
Akhirnya Toni tak bisa lagi menahan orgasmenya. Diujung sisa perlawanannya, Toni tiba-tiba menjambak rambut panjang Nia dengan kencang, dan menghentakkan pinggulnya dalam-dalam. Nia yang samasekali tidak siap hanya bisa mencengkram pinggul Toni ketika penis gagah Toni terdorong melesak jauh kedalam tenggorokannya. Toni dengan gilanya menggagahi tenggorokan Nia tanpa ampun, membuat Nia tersedak dan terbatuk-batuk hebat.
Bak di dalam video porno hardcore, Nia hanya bisa pasrah tenggorokannya diperkosa Toni. Diantara keberingasan itu Nia anehnya malah makin terangsang, diam-diam ia menyukai perilaku beringas Toni ini. Makin ia terbatuk-batuk sesak napas, makin nikmat rasanya hingga basah sendiri celana dalam Nia.
“Hmmmmmhhh! Makan nih peju gue… ssshhghghggg….gggghhhhh….’ Toni meregang sembari membenamkan pelirnya dalam-dalam di mulut Nia. Cairan sperma Toni yang berlimpah membanjiri rongga mulut dan tenggorokan Nia. 1,2,3,4, kali penis Toni berkedut-kedut menyemburkan benihnya seakan mulut Nia adalah rahim yang hendak dibuahinya. Nia yang kehabisan napas, tersedak oleh pelir, dan sperma hanya bisa pasrah dalam kenikmatan. Dan ketika Toni usai menuntaskan orgasmenya, ia mencabut penisnya serta merta dan terhuyung kebelakang terduduk di kursi komputernya lagi.
“OHOK! OHOKK!!! HOEKK!!!… FYUHHHH… aahgghhhh… ohok.. Ohok…” Nia terbatuk-batuk hebat ketika paru-parunya yang nyaris meledak diisi kembali oleh oksigen. Ludah, dahak, serta sprerma kental dimuntahkan olehnya ke lantai. Nia mengelap bibirnya yang belepotan campuran berbagai cairan, dan juga mengelap butiran airmatanya yang menetes ke pipi. Toni tak lagi sanggup berdiri dan hanya bisa terduduk sembari mengelap penisnya menggunakan tissue.
“Cuhhh… hhhh…hh… brengsek lu ton.. Hhh.hhh..” umpat Nia disela-sela napasnya masih dengan suara serak.
Toni buru-buru bangkit dan mengambil tissue bersih demi membantu mengelap bibir Nia yang masih tidak karu-karuan. Toni dengan penuh perhatian membantu mengelap sisa-sisa kebrutalannya tadi. Nia dengan pandangan kesal melirik tajam ke arah Toni.
“Maap kak… Toni kebawa suasana.. Maap yaah .Abis kak Nia hebat banget sih nyepongnya. Toni jadi ga kuat..” Ujar Toni sambil malu-malu.
“Ga kuat sih ga kuat, tapi ga langsung deephtroat juga kali gue kan kaget. Untung aja ga keluar semua makan siang gue tadi.” dengus Nia kesal.
“Iya deh maap ya kak nin, nanti besok-besok ga gitu lagi deh.. Janji. Hehe” rayu Toni.
“IH, enak aja besok-besok lagi. Sorry ya.. Cukup sekali ini. Huuu..” cibir Nia sembari masih tersengal-sengal.
“Jangan gitu dong kak nih, haha. Enak kan kontol Toni? Buktinya kak Nia ngisepnya menghayati banget tadi..” ujar Toni sambil tersenyum-senyum.
Viral Skandal Panas Jakarta Part 08
“Halah, kepedean lu ton. Namanya orang sange ya pasti menghayati lah…” cerocos Nia lagi.
“Hoooooo jadi tadi sange juga toh? Kesian dong kak Nia belom keluar.. Karena Toni baik, sini gantian Toni bantuin, Kak.” goda Toni sambil tersenyum- senyum girang.
“EH EH mo ngapain lu Ton? Ih lepass!” Toni segera merengkuh tubuh Nia dan merebahkannya ke kasur. Terasa kini oleh Nia betapa badan Toni yang jauh lebih besar ketimbang tubuhnya dan dapat dengan mudah menahannya di kasur. Toni dengan agak memaksa menciumi telinga dan leher Nia. Bahkan tangannya Toni juga kini ikut menggerayangi dada Nia.
“Ton.. ton udah ton udah, iya iya ampun ampun. Oke oke damai pliss..” mohon Nia berusaha menghentikan serangan Toni.
“Kenapa kak Nia? Hmmmm…mmmuach… kan Toni cuman pengen bantuin kak Nia aja, ga enak dong Toni tadi udah keluar duluan kak Nia belom.. Mmmmwach..” ujar Toni terus menyerang tengkuk Nia. Nia merasakan penis Toni sudah agak mengeras lagi menyenggol pahanya.
“Oke, oke deh, lo boleh bantuin dengan satu syarat.. Tapi lo jangan masukin ya ton. Lo jilatin aja ya… okeee? Hmmm..” kilah Nia berusaha menghindar, Nia merasa terpaksa menyerah ketimbang Toni terus menyerangnya dan malah membuat dirinya makin lengah.
“Hmmmm.. Muach.. Okedeh… hehe. Sini kak Toni jilatin kak.” ujar Toni bersemangat beranjak melepaskan cengkramannya.
Nia menghela napas mengatur napasnya lagi. Nyaris saja Nia pasrah oleh serangan Toni. Toni nampak begitu bersemangat tersenyum-senyum membuat Nia geleng-geleng kepala. Nia dengan agak ogah ogahan menanggalkan roknya hingga jatuh ke lantai. Ia rapatkan pahanya dalam- dalam agar Toni tidak bisa melihat bercak basah dicelana dalam pink nya.
“Eh, eh, kak kok langsung sih? Nanti dong santai.. Hehe. Toni pengen jilat yang ini dulu..” Ujar Toni seraya meraba payudara Nia.
Sialan pikir Nia, kali ini malah keadaan berbalik dirinya yang dimanfaatkan Toni.
Viral Skandal Panas Jakarta Part 09
Dengan masih tersenyum-senyum cabul, Toni merabai payudara Nia. Ditariknya lagi Nia hingga ia jatuh terduduk diatas kasur. Toni dengan lembut menjawil puting susu Nia dari balik bra.
“Eghmmm..” Nia menahan bibirnya rapat-rapat agar tidak kelepasan mendesah. Toni tentu tak akan pikir dua kali untuk memanfaatkan Nia habis-habisan. Kini dua telunjuk Toni bermain di kedua puting susu Nia yang kenyal. Nia tetap berusaha cool duduk di tepi ranjang. Toni beralih kebelakang Nia, dan mulai mencubit pelan dan memuntir-muntir puting Nia lembut. Untunglah pikir Nia, karena Toni jadinya tidak bisa melihat ekspresi Nia yang mulai agak terpejam-pejam dimainkan putingnya oleh Toni.
Toni terus memancing desahan Nia untuk keluar. Dari posisi belakang, Toni dengan diam-diam kembali menciumi leher Nia penuh nafsu.
Nia tak kuasa menggelinjang merinding dikala Toni mempermainkan tubuhnya seperti itu. Secara naluriah Nia melingkarkan lengannya kebelakang merangkul leher Toni. Toni begitu girang melihat gelinjang manja tubuh Nia dipelukannya. Selama ini dia hanya bisa bermimpi bercinta dengan wanita lebih tua, dan sekarang khayalannya jadi kenyataan, apalagi dengan Nia teman kakaknya yang paling seksi dan menjadi imajinasi onaninya selama ini.
“Mhhmm.. Ton, gila ah ton geli banget gue….” ceracau Nia dalam kenikmatan.
Toni dengan giatnya terus mencubit, menjawil, mengusap, dan menarik puting Nia yang makin kenyal. Lidahnya menari-nari dileher dan kuping Nia membuatnya bergetar keasyikan. Nia tak habis pikir bagaimana anak smp ini bisa mencumbuinya sebegitu hebat seperti kekasihnya sendiri.
Kemudian secara perlahan sebelah tangan Toni merayap kebawah dan membelai paha Nia. Nia yang sudah tipis kesadarannya hanya mengikuti bimbingan tangan Toni untuk membuka kedua pahanya. Toni mendesis gemas merasakan hangat dan basahnya celana dalam Nia. Nia menoleh kearah Toni dan segera memagut bibir Toni penuh nafsu ketika jemari Toni merabai kemaluannya lembut.
“Ahh.. anget banget kak. Enak ya dimainin Toni?” tanya Toni mesra.
Nia menjawab dengan pagutan yang sangat mesra di bibir Toni sembari badannya menggigil merinding ketika Toni terus menjamahi kemaluannya. Toni yang juga sudah gemas menelusupkan tangannya masuk kedalam celana dalam Nia. Nia yang kalap menjambak rambut Toni dan menciumnya makin dalam ketika jemari Toni mengusap bibir vagina Nia yang berlendir.
“Ssshh.. Itilnya ton, itilnya mainin plis..” Mohon Nia.
“Ini yah? Ini kak? Hmmm?”
“Aggghhh tonnn….”
Nia meringis penuh kenikmatan sewaktu ujung jari tengah Toni menelusup diantara celah vaginanya dan mencolek tonjolan berkerudung di sudut atas kemaluannya. Badan Nia bergetar seakan dialiri listrik dari ujung kepala hingga ujung kaki manakala Toni menjawili mesra klitoris Nia. Kini bahkan kedua kaki Nia berjinjit mengangkang di pinggir kasur membuat Toni makin leluasa mengerjainya.
“Ahmmm… gila ton enak bangettt.. Terusin tonn… colokin terus memek gue tonmm…”
Toni segera memasukkan jari tengahnya kedalam rongga kemaluan Nia. Sangking basahnya dengan mudah jari Toni menelusup masuk. Toni baru kali itu merasakan bentuk isi vagina. Sungguh licin, berdaging, dan tentu saja basah. Toni mengorek-ngorek penuh rasa ingin tahu isi dalam vagina Nia.
Viral Skandal Panas Jakarta Part 10
Kini posisi mereka berdua kembali berpindah, Nia merebahkan diri diatas
kasur mengangkang sementara Toni diantara kedua kakinya terus mengorek- ngorek vagina Nia.
“Tooom.. Gilaa…tonn…auhh terus tonn…. Mhmhh..”
Nia merengek-rengek liar ketika Toni memasukkan jari kedua kedalam vagina Nia dan kemudian menyeruput klitoris Nia dengan sedapnya.
“Shrrrrppppppptttt….”
Nia menggelinjang binal dibuatnya. Disodok-sodokannya jari Toni kedalam vagina Nia dengan beringas.
“YESH!! UGHH FUCK.. Kasarin gue ton, kasarin tonn.. Ouggghhh fuck me!” Toni tersenyum girang luar biasa mendengar teriakan garang Nia ketika ia menyodokkan tangannya dengan kasar. Toni merasa kedua jarinya diremas- remas kencang oleh dinding vagina Nia. Nia mengerang seperti anjing sekarat ketika tanpa diduga-duga Nia menyemburkan cairan encer dari dalar kemaluannya. Toni terbelalak kaget ketika Nia terus menerus mengencingi tangan dan kasurnya habis-habisan hingga kasurnya basah menggenang. Dan akhirnya Nia melepaskan jepitan pahanya dan melepaskan tangan Toni yang basah kuyup hingga ke lengannya. Baru kali itu Toni melihat sendiri sensasi squirting yang selama ini hanya bisa ia tonton di film bokep. Nia megap-megap mencari napas sehabis mengeluarkan orgamse yang begitu dahsyat. Toni membiarkan Nia beristirahat sejenak mencari udara dan menikmati sisa sisa klimaksnya. Hingga akhirnya Nia kembali sadar dan melirik lembut kearah Toni.
“Sini Ton..” Panggil Nia lembut.
Toni mendekat diatas tubuh Nia dan kemudian secara naluriah Nia melingkarkan kedua kakinya di pinggang Toni, dan mencumbui bibir Toni mesra. Nia sendiri merasa takjub Toni bisa membuatnya orgasme sekencang itu. Bahkan kekasihnya sendiripun jarang-jarang bisa membuatnya seperti itu.
“Belajar darimana lo kaya gitu? Kebanyakan nonton bokep lu ya.. Hihi.” Ujar Nia sembari tetap mendekap manja Toni.
“Hehe, iya dong tapi ada untungnya kan? Buktinya Toni bisa bikin kak nin muncrat ampe segitunya..” kelakar Toni.
“Huu.. hoki lu bisa bikni gue begini.. Cowo gue aja gabisa. Mmwachh..” Ujar Nia lagi sembari kembali mencumbu Toni manja.
“Haha.. berarti lebih jago Toni dong dari pacarnya kak Nia? Kalo gitu pacaran sama Toni aja kak.. Toni entot tiap hari deh janji..” rayu Toni nakal.
“Haha geer lu ton, emang siapa yang mau dientot sama lo?”
“Yakin gamau dientot kak? Udah keras lagi nih kak… tinggal bless aja..” Toni terus merayu Nia sembari menggesek-gesekkan penisnya ke bibir vagina Nia. Sesekali kepala penisnya menggesek klitoris Nia membuat Nia kembali menggelinjang geli. Terkadang bahkan kepala penisnya menggoda nyaris merangsek masuk kedalam vagina Nia yang sudah merekah dan sangat licin. Sembari keduanya terus bercumbu mesra tidak memperdulikan waktu.
Viral Skandal Panas Jakarta Part 11
“Emang lu bisa masukin ton? Yakin ga salah lobang?” goda Nia sambil tersenyum genit.
“Wah meragukan nih. Bener ya? Toni masukin nih… hmmmmm..”
“Coba aj-eggngngggouhhhhhhhh….”
Nia seketika meringis ketika kepala penis Toni masuk tepat sasaran kedalam vagina Nia masih dalam posisi mereka tetap berpelukan seperti tadi. Toni tersenyum penuh kemenangan melihat Nia meringis keenakan. Hanya dengan sekali dorong, setengah penis Toni sudah merangsek masuk kedalam liang vagina Nia. Toni merasa birahinya naik lagi dengan cepat merasakan sensasi kenikmatan yang baru kali ini ia rasakan seumur hidup. Semua kenikmatan onani yang ia rasakan tak sebanding dengan nikmatnya vagina asli.
“Toniii.. kok langsung masuk sihhh.. kak Nia belom siap..” Protes Nia dengan manja. Nadanya sangat lembut tak seperti yang tadi-tadi.
“Tadi kak Nia nantangin.. sshhh.. Toni masukin lagi yah? ughh..” ujar Toni mendesis-desis keenakan penisnya dijepit vagina Nia.
Toni dengan perlahan menggerakan pinggulnya maju menekan penisnya masuk lebih dalam ke vagina Nia. Nia merengkuh leher Toni kencang merasakan batang kokoh itu masuk semili demi semili kedalam rongga kemaluannya. Hingga akhirnya dirasa batang penis Toni tertanam seluruhnya dalam vagina Nia. Toni berdiam sejenak menikmati sensasi seluruh penisnya yang terbungkus rongga vagina Nia. Begitu juga Nia yang menggeliat-geliat merasakan vaginanya penuh sesak oleh penis Toni. Terasa begitu nikmat selisih diameter antara penis Toni dibanding milik kekasihnya, dimana vagina Nia belum pernah merenggang selebar itu sebelumnya.
“Gede banget tom…” bisik Nia tanpa sadar oleh rasa takjub. Toni jadi besar kepala mendengar pujian seperti itu, apalagi ini adalah pengalaman seks dia yang pertama. Dengan percaya diri Toni mulai menggenjot Nia dibawahnya. Toni dengan cepat mampu beradaptasi dan menggerakkan pinggulnya maju mundur berirama.
Viral Skandal Panas Jakarta Part 12
POK.
POK.
POK.
Bunyi tamparan daging bertemu daging menggema di ruangan. Diselingi juga bunyi nafas tersengal-sengal dan desahan lirih manja dua insan yang bersama-sama mereguk kenikmatan. Toni dengan fokus menghantamkan pinggulnya maju mundur, membuat Nia dibawahnya makin kalang kabut. Keringat menetes deras di tubuh mereka, begitu juga cairan pelumas yang merembes makin banyak keluar dari sela-sela bibir kemaluan Nia.
“Sshh.. sini kak nin gantian kak, entotin Toni yah.. hehe..” Ujar Toni sembari merengkuh badan Nia.
Masih dalam posisi missionary, Toni merengkuh badan Nia yang masih agak setengah fly. Kini posisinya Nia duduk dipangku diatas Toni berhadap- hadapan dengan Toni berada dibawah. Nia dengan cepat beradaptasi dan mulai menggerakkan bagian bawahnya yang masih tertancap penis Toni.
“Ughhh.. dalemm..” bisik Nia manja. Dalam posisi berpangkuan seperti itu terasa penis vertikal Toni menancap dalam. Nia mulai menggerakkan pinggangnya naik turun sekenanya karena masih lemas terasa pahanya. Toni dengan sabar memegangi kedua bongkah pantat Nia dan membimbingnya bergerak naik turun. Dengan giat Nia menunggangi Toni sambil terus meracau dan mendesah.
Toni yang masih belum puas bermain dengan Nia, menggiring Nia ke pinggir kasur dan mengaitkan kedua tangannya dibawah kaki Nia. Nia yang lemas hanya bisa pasrah kebingungan ketika Toni serta merta dengan gagahnya menggendong Nia didalam dekapannya.
“Ahhg Tonn, mo ngapain..?”
Toni tak menjawab dan hanya langsung memposisikan penisnya lagi di bibir kemaluan Nia. Dengan sekejap Toni kemudian mampu melesakkanya lagi dalam-dalam ke kemaluan Nia masi dalam posisi berdiri menggendong Nia seperti itu.
“AUGH!!” Nia melolong antara ngilu dan nikmat ketika Toni lagi-lagi menghantamkan pinggulnya kedepan. Nia hanya bisa berpegangan kuat-kuat di leher Toni saat badannya terayun-ayun kedepan dan belakang. Memanfaatkan gravitasi, Toni mengayun Nia maju mundur. Badan Nia terombang-ambing terus menerus dihantam oleh Toni yang beringas seperti kuda liar. Baru terasa oleh Nia betapa Toni sudah jauh berbeda dari yang dulu. Bocah kecil ingusan itu kini telah berubah menjadi pria dewasa yang mampu mempermainkan dirinya seperti boneka seks dengan mudahnya.
Nia bergetar kejang-kejang manakala kemaluannya kembali mulai berkedut kencang, menandakan dirinya nyaris mencapai orgasme lagi. Nikmat yang menjalar di seluruh bagian bawah tubuhnya, ditambah lagi posisinya yang masih mengangkang dalam gendongan Toni makin membuat kakinya mati rasa. Sedangkan Toni masih dengan gagahnya menggendong Nia dalam posisi berdiri. Badannya yang berotot berkilat-kilat oleh derasnya keringat yang mengucur.
“Ton.. Tonii… Toni!!”
Nia memekik kencang memanggil nama Toni manakala akhirnya banjir deras dari dalam rahim Nia kembali tercurah kencang. Pinggul dan pantat Nia mengejan-ngejan dan meliuk-liuk manakala curahan air kembali menyembur dari sisa-sisa sela pinggir vaginanya yang tertancap keras batang Toni. Toni dengan santai menikmati tumpahan air yang mengalir membasahi paha hingga kakinya. Toni tersenyum melirik ekspresi Nia yang begitu keenakan diterjang orgasme, matanya terpejam-pejam dan bibirnya setengah menganga dengan rambut terurai basah oleh keringat.
Toni dengan perlahan kembali menelentangkan Nia di kasur yang nyaris melorot karena tak sanggup lagi menyangga dirinya di pelukan Toni. Nia yang masih mengambang diantara kesadarannya hanya bisa terkangkang pasrah lemas diatas kasur. Baju seragam putihnya sudah kusut tak karuan, seperti pula rambutnya yang kusut oleh keringat. Vaginanya yang senantiasa masih berkedut menggembung, yang meski masih mengkilat basah, namun merah merona oleh sodokan tak henti-henti dari Toni. Toni dengan bangga menyaksikan hasil kemenangannya atas Nia, melihat dirinya yang terkulai lemah seperti pelacur yang habis diperkosa semalaman. Gairah Toni kembali bergelora ketika membayangkannya.
Viral Skandal Panas Jakarta Part 13
“Kok udah lemes? Masih belom selesai loh. Toni masi belum keluar lagi nih..” Ujar Toni seraya membaringkan badan disebelah Nia dan mengelus rambutnya yang berantakan. Nia mendengking pelan menghindari usapan tangan Toni di kepalanya seolah berusaha menampik rayuan Toni, badannya terasa sangat lelah, dan selangkangannya terasa amat pegal. Rasanya Nia enggan untuk meladeni nafsu bejat Toni yang ternyata diluar dugaan Nia itu. Dengan gemas Toni menjambak rambut Nia dan berbisik kasar.
“Ayo. Gue masih pengen ngentotin memek lo nih. Mmmmuach..” Ujar Toni dengan nada mengancam seraya mencium paksa bibir Nia. Nia seketika ciut mendengar perkataan Toni barusan. Ia tak menyangka Toni bisa membuatnya ketakutan seperti itu.
“Mmmggghh..! Udah ton.. Please..” Mohon Nia sepenuh hati. Didorongnya Toni menjauh melepaskan ciuman mereka. Namun Toni yang kini sudah berubah menjadi hewan buas, tak mengindahkan permohonan Nia. Toni kemudian besimpuh dan dengan garangnya ia menarik kepala Nia untuk menyuapkan batangnya yang masih keras kedalam mulut Nia.
“MMFHGHGHHH!!”
Nia kembali gelagapan dipaksa menelan batang Toni yang masih tegak perkasa. Dengan gagahnya Toni mengangguk-anggukkan kepala Nia, memaksa penisnya keluar-masuk dengan kasar di mulut Nia.
“MMHHGHFFGG…MMMGGMHFF…MMH-FWAAHHH…”
Setelah puas melicinkan penisnya dengan liur Nia, Toni pun mengangkat badan Nia hingga Nia bersimpuh didepannya.
“PLAKKKK!!” tamparan keras mendarat di bongkahan pantat Nia.
“Anngggghh!” Nia meringis merasakan rasa panas di bokongnya. Lagi-lagi dengan gagahnya Toni meraih pinggul Nia, dan dengan tanpa ampun Toni menelusupkan batangnya kembali kedalam kemaluan Nia dengan kasar.
“NNGGHHH!” Nia mendengus ngilu ketika dalam sekejap seluruh batang penis Toni kembali bersarang dalam kemaluannya. Tanpa basa-basi Toni segera menggenjot kemaluan Nia sekua-kuatnya dan sekencang-kencangnya.
PLAK!
PLAK!
Viral Skandal Panas Jakarta Part 14
“Annnnghhhhhh ammmpuunn Tonnnn.. Amp-ngaaahhh!”
Nia terjungkal-jungkal kedepan seperti boneka tak bernyawa dipacu liar oleh Toni. Toni dengan buasnya menghantam Nia tanpa ampun, seakan-akan memang tengah memakai pelacur murahan. Dalam keadaan seperti itu Nia malah kembali merasakan birahinya kembali naik. Diam-diam Nia juga ikut menikmati sensasi kasar ala Toni terhadap dirinya yang baru pertama kali ini ia rasakan seumur hidupnya. Selama ini kekasihnya selalu bercinta dengan sangat lemah lembut, dan jujur membuat Nia agak bosan. Perilaku kasar dan beringas Toni ini berbeda 180 derajat dari yang biasa ia rasakan, dan anehnya Nia malah lebih menikmatinya.
Toni meraih rambut Nia lagi dan menjambaknya kebelakang seperti tengah menunggangi seekor kuda.
“Ahhhhhgg!” Nia meringis dan mendongak mengikuti tarikan rambutnya. Toni berdesis-desis menikmati tunggangan liarnya itu, sang kuda binal yang selama ini hanya jadi objek masturbasinya belaka.
“Shhhh..aahhh…ssshhhh…sshhhhhhh…..uuuhhhh…yeaaahhh…”
Kini Toni bahkan meraih leher Nia dan mencekiknya hingga badan Nia ikut tertarik kebelakang Posisi badan mereka kini sama-sama berlutut dengan Toni masih terus menghajar Nia dari belakang tanpa ampun. Toni mencekik leher Nia kuat sembari lidahnya menyapu dan menghisap telinga Nia dari belakang.
“Hmmmghh.. Sshh.. enak kan kak Nia? Hmm? Enak ngga Toni entotin gini?!” Bisik Toni seraya masih tetap tangannya melingkar di leher Nia. Nia yang kembali melayang-layang diterpa kenikmatan hanya bisa mengangguk lemah dengan mata setengah tertutup. Sebelah tangan Nia bahkan melingkar kebelakang seolah berusaha memegangi pantat Toni, tak rela apabila Toni mengendurkan genjotannya. Nia begitu larut dalam kenikmatan hingga tak lagi mampu berkata-kata.
“Mau ngga Toni entotin tiap hari gini? Hah? Mau ngga? Jawab gue!” Bisik Toni kasar. Panggilan kasar itu seakan melecut Nia semakin keenakan. Semakin kasar Toni, semakin birahi Nia berkobar.
“Agh-agh-agh-m-mau-to-tom-agh-agh-agh” Jawab Nia terbata-bata akibat guncangan kasar Toni menyetubuhi dirinya.
“Shh-aah… kalo gitu-shh-terima nih.. P-peju gue.. Urghhh!!”
Toni dengan serta merta tak lagi berusaha menahan laju orgasmenya. Bendungan sperma yang sedari tadi ia tahan, ia curahkan semua kedalam rahim Nia. Nia dengan syahdu menerima semburan demi semburan cairan panas didalam liang kemaluannya, hingga titik terakhir. Dan akhirnya mereka berdua pun ambruk saling bertindihan. Dan tak lama keduanya sama-sama memejamkan mata dan terlelap.
Nia terbangun kaget dan langsung terduduk. Rasanya ia seperti baru terbangun sehabis minum semalaman. Badannya terasa remuk namun ia jugamerasa amat segar. Diliriknya handphone nya yang tergeletak jatuh ke lantai. 12 Misscall, dan puluhan pesan masuk dari kekasihnya. Ia samasekali lupa dengan kekasihnya yang tak kunjung mendapat kabar sedari tadi. Sejenak ia panik hendak beralasan apa nanti kepada kekasihnya, mana mungkin ia mengaku sehabis bercinta dengan adik temannya sendiri? Namun ketika ia menoleh kesamping, ia melihat Toni yang masih terlelap. Sekelebat aksi bercinta mereka selama 2 jam tadi kembali merasuk dalam ingatan Nia. Entah mengapa Nia jadi tidak perduli dengan semua urusan yang lainnya. Dikecupnya bibir Toni lembut sambil ia tersipu malu dan Nia pun kembali merebahkan diri disebelah Toni.
Kisah Viral Skandal Panas Jakarta sampai di sini untuk kisah panas lain ya bisa kepoin terus link kita ….